Antisipasi Genangan Air, Kasatpel SDA Palmerah Kebut Pengerukan Lumpur Saluran Air Pemukiman Warga

Satgas PJLP baju biru SDA kecamatan Palmerah mengerjakan pengerukan lumpur di Jalan Komplek Perumahan Sandang, Kecamatan Palmerah, Selasa siang 7/2/2023.
banner 120x600

REAKSI JAKARTA – Antisipasi banjir di pemukiman warga, dilakukan pengerukan lumpur sepanjang 341,6 meter  di Jalan Komplek Perumahan Sandang, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat, dengan ketinggian saluran 1,5 meter,  lebar permukaan saluran 80, 5 meter dan  ketebalan lumpur 20 cm.

Pantauan Reaksi di lapangan Selasa siang (7/2), puluhan satgas penyedia jasa lainya perorangan (PJLP)  baju biru, Sumber Daya Air (SDA)  Kecamatan Palmerah, diterjunkan guna mengerjakan pengurusan lumpur yang mengendap disaluran air. Terlihat  ratusan karung berisi lumpur ditumpuk dibahu jalan raya,  untuk pengerigan air didalam karung.

Arif Junaidi, Kasatpel, Sumber Daya Air, Kecamatan Palmerah, saat dikonfirmasi Reaksi Selasa siang (7/2) melalui sambungan telepon selulernya mengatakan, saya bersama satgas  PJLP baju biru, sedang mengerjakan pengerukan lumpur di Jalan komplek perumahan sandang, dengan panjang 341,6 meter lebih,  ketebalan lumpur mencapai 20 cm lebih,  pengerukan lumpur degan tenaga manual,  saat ini saya bersama satgas bekerja extra keras guna mengantisipasi terjadi banjir, dimusim hujan saat ini.

“Pengurasan lumpur dibeberapa lokasi, hasil pengerukan dipemukan warga  telah mencapai puluhan meter dikerjakan, yang menjadi kendala  lumpur  mengendap sangat tebal mencapai berpariasi 30-20 cm,  namun walaupun tidak tuntas dikerjakan hari ini, kami telah berupaya untuk menyelesaikan pengerukan lumpur tersebut, ” ujarnya.

Masih Arif Junaidi   menjelaskan, puluhan satgas PJLP baju biru di Kecamatan Palmerah bekerja secara rutin setiap hari. Satgas PJLP baju biru  terbagi beberapa tim, satu tim mereka bekerja untuk mengerjakan perbaikan dinding turap yang rubuh,  sebahagian mereka mengerjakan pengerukan lumpur disaluran dipemukiman warga serta menjaring sampah dikali sekretaris.

“Intinya sesuai tupoksi mereka bekerja secara rutinitas pul tujuh hari kerja dalam waktu satu minggu penuh, ” tutupnya. (*)

Loading

Penulis: Maulen Munthe/Khairuddin SinambelaEditor: Editor 1