REAKSI BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mencetak sumber daya manusia (SDM) terbaik di setiap generasi. Salah satunya melalui pendidikan.
Bahkan tahun ini, menurut Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, dari Rp7,2 triliun APBD, Pemkot Bandung menganggarkan Rp1,9 triliun untuk pendidikan. Sebanyak Rp90 miliar di antaranya dianggarkan untuk membantu siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP).
Ia berharap, dengan kebijakan ini tidak ada lagi anak usia sekolah di Kota Bandung yang tidak bersekolah.
“Tentunya kita bantu lewat anggaran RMP. Indeks lama usia sekolah di Kota Bandung itu 14,3 tahun. Kira-kira itu sampai tingkat kelas 3 SMP. Jadi, kita upayakan agar minimal anak-anak bisa terus sekolah,” ungkap Yana seusai berkunjung ke Kompleks Pendidikan Muhammadiyah Antapani Kota Bandung.
Ia mengatakan, Muhammadiyah telah menjadi salah satu mitra Pemkot Bandung untuk mencetak SDM terbaik melalui bidang pendidikan.
“Selama ini Pemkot Bandung sangat terbantu dengan kehadiran dan program-program Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Sebab Kota Bandung tidak memiliki sumber daya alam (SDA), sehingga peningkatan SDM itu menjadi hal yang utama,” akunya.
Bahkan, demi fokus pada optimalisasi pendidikan, Pemkot Bandung pun turut serta memberikan bantuan keuangan kepada Pemerintah Provinsi Jabar untuk pembiayaan siswa RMP SMA dan perguruan tinggi sebesar Rp29 miliar.
Selain itu, ia menambahkan, kesejahteraan para guru pun akan terus ditingkatkan melalui beasiswa dan honorarium peningkatan mutu (HPM).
“Kita bisa terus tingkatkan termasuk beasiswa bagi guru dan honor untuk para guru honorer juga,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bandung, Hasan Arif memaparkan, pendidikan memang menjadi salah satu bagian amal usaha Muhammadiyah dalam berkontribusi agar Kota Bandung bisa semakin lebih maju.
Di Kota Bandung, jelas Hasan, ada 23 TK Aisyiyah Bustanul Alfa (ABA), 7 kelompok belajar (kober), 11 SD/MI, 11 MTS/SMP, dan 9 SMK/MA.
“Selain itu, ada juga 19 panti asuhan dan beberapa fasilitas kesehatan yang masih dalam proses penataan. Serta Lazis, pelayanan tablig, dan pelayanan sosial lainnya,” paparnya.
Jika ditotal, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah memiliki 1.046 guru dan karyawan yang turut berperan dalam pembangunan karakteristik SDM di sekolah maupun di fasilitas umum lainnya.
“Guru selain ikhlas dan sabar, kita sebagai pimpinan juga harus bisa memberikan keseimbangan terhadap kehidupannya. RMP dan HPM menjadi salah satu motivasi guru berkualitas di Bandung,” katanya.
Muhammadiyah Kota Bandung memiliki beberapa sekolah unggulan dengan beragam program khas. Di antaranya SD Muhammadiyah 7 yang memiliki program tanggap bencana.
Lalu, SMP Muhammadiyah Bojongloa dikenal sebagai sekolah peduli lingkungan. Di sekolah ini juga menerapkan Kang Pisman.
Ada pula SMP Muhammadiyah 5 yang disebut sebagai sekolah ekonomi sirkular karena biayanya full dari RMP. Semuanya siswa mendapatkan beasiswa yang dibiayai oleh Pemkot Bandung.
Selain itu, 189 guru juga mendapatkan bantuan HPM sebesar Rp500.000 setiap bulan. (*)