REAKSI BANDUNG – Akhir-akhir ini marak aksi pembegalan di jalanan terutama di Kota Bandung. Nahasnya, kejahatan jalanan ini dilakukan oleh geng motor yang pelakunya didominasi oleh usai pelajar.
Menyikapi hal tersebut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengaku pihaknya sudah menyampaikan pesan berantai kepada pengawas sekolah agar meningkatkan pengawasan terhadap peserta didik terutama tingkat SMA/SMK.
“Kita sudah sampaikan ke pengawas dan para kepala sekolah agar masing-masing pengawas sekolah itu menyampaikan pesan berantai kepada orang tuanya,” kata Dedi kepada media di Bandung, Selasa (17/1/2023).
Selain itu, Dedi meminta para orang tua juga turut berperan aktif untuk mencegah anaknya terlibat dalam geng motor. Sebab, keluarga bisa mendeteksi gerak gerik anaknya di keluarga.
“Tetapi di sekolah pun kita ada larangan (siswa masuk geng motor). Makanya di sekolah itu ada tata tertibnya,” tuturnya.
Kini Disdik Jabar juga menerapkan metode pembinaan seperti, sekolah toleransi hingga radikalisme yang terus dilakukan kepada para peserta didik.
“Kami sebentar lagi akan melaunching sistem anti bully. Jadi, bagi siswa siswi di Jawa Barat kalau sampai terjadi peristiwa seperti itu tak boleh dan sebagainya. Silakan, nanti masukin ke sistem akan ditangani langsung oleh kita jadi bagian deteksi dini,” lanjutnya.
Terakhir Disdik akan memberikan metode pembelajaran yang positif kepada peserta didik guna mengantisipasi pelajar masuk geng motor.
“Tapi kalau sanksinya (pelajar masuk geng motor) itu sekolah itu ada tata tertib. Jadi tata tertib itu norma yang dibuat sekolah. Jadi seperti itu,” pungkasnya. (*)