Kepala SMPN 9 Kota Bekasi, Berbohong!

banner 120x600

Tim Reaksi

REAKSI BEKASI – Berawal dari komunikasi melalui telepon whatsApp, Rabu (27/11), wartawan Tomu Silaen meminta waktu kepada Supriyanti selaku Kepala SMPN 9 Kota Bekasi untuk konfirmasi terkait kegiatan siswa diluar sekolah.  Ia pun mempersilahkan agar datang besoknya yaitu hari Kamis, (28/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Silaen bersama tim Reaksi ke SMPN9. Setelah sampai di SMPN 9, tim mencoba menanyakan keberadaan kepala sekolah kepada Saptam dan menjawabnya. “Kepala sekolah ada di kantor namun kepala sekolah masih banyak tamunya,” tutup Satpam.

Tim pun menunggu sekitar 60 menitan terhadap apa yang disampaikan Satpam tersebut. Tiba-tiba seorang ibu berparas cantik keluar dari ruangan. Dengan niat baik hati, salah satu dari tim (Krisman) menyapa si ibu tersebut.

”Selamat siang, apakah ibu kepala sekolah?”  tampak dengan wajah murungnya menjawab. “Saya bukan Kepala Sekolah.”’

Kemudini Krisman bertanya kembali. “Betulkah ibu, bukan kepala sekolah?”

“Iya, betul saya bukan kepala sekolah,” jawabnya lagi. Sampai tiga kali mengajukan pertanyaan tersebut, jawabannya tetap sama.

Namun tiba tiba mengeluarkan perkataan dengan nada ketus. “Memang ada apa cari kepala sekolah, urusan apa?  Jangan diganggu, karena saya masih banyak yang harus saya kerjakan, apa yang mau dipertanyakan waktu saya tidak boleh lama-lama, saya kasih waktu 10 menit saja,” cetusnya.

Dalam kesempatan tersebut tim media dan dari LSM pun mempertegas dengan pertanyaan sebagai berikut:

1. Mengapa Ibu berbohong dengan mengatakan bukan Kepala Sekolah?

2.Meminta penjelasan mengenai biaya yang dibebankan ke orangtua siswa terkait kegiatan di luar sekolah.

Kemudian Kepsek menyampaikan jawaban dengan nada marah dan emosi.

“Apa rugi kamu kalau saya bilang saya bukan kepala sekolah, kan tidak ada yang saya rugikan,” jelasnya. Selanjutnya dia menjelaskan bahwa kegiatan siswa kelas 7 sudah selesai dan kegiatan tersebut dinamai KP2K ke Bogor dengan biaya yang dibebankan 700.000/siswa. Untuk Kelas 9 sebesar 1.675.000 tapi belum dilaksanakan,” tuturnya.

Menanggapi pernyataan Kepala SMPN 9 Kota Bekasi, Delvin Chaniago selaku Wakil Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia ( LSM GMBI) mengatakan  cukup disayangkan sikap kepala SMPN 9 Kota Bekasi tersebut.

“Tidak terpuji dan tidak dapat dicontoh, masa seorang kepala sekolah berbohong, seharusnya kepala sekolah itu harus memberi contoh prilaku yang baik, sebab di sekolah itu untuk mendidik siswa yang berkarakter, akhlak, dan budi pekerti,” bebernya .

Lebih lanjut, Devin juga meminta kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk menindak tegas sikap kepala SMPN9 karena sudah ada aturan. Selain itu kepala sekolah telah disumpah. (***)

Loading

Editor: 1