Legisaltor Daddy Rohanady: PR Walikota Cirebon Harus Fokus Peningkatan IPM

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady
banner 120x600

Oleh Ferry Ardiansyah

REAKSI BANDUNG – Pilkada serentak semakin mendekat, dengan banyak kandidat mulai bermunculan . Para calon walikota menawarkan berbagai janji dan slogan. Namun masyarakat masih mempertanyakan sejauh mana para kandidat tersebut mampu menjawab tantangan yang ada.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady daerah pemiligan Jabar XII meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Indramayu, menyoroti sejumlah isu yang perlu diperhatikan oleh para calonwali kota. Salah satunya adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cirebon.

Menurut Daddy, siapa pun yang akan terpilih sebagai walikota harus fokus pada peningkatan sektor pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi, sebagai bagian dari tanggung jawab untuk meningkatkan IPM.

“IPM terdiri dari tiga aspek utama yang sangat mendasar, yakni pendidikan, kesehatan, dan laju pertumbuhan ekonomi,” tutur legislator dari partai Gerindra ini kepada media, Jumat (13/9/2024).

Ia menekankan pentingnya pendidikan di Kota Cirebon, sebuah kota yang memiliki posisi strategis. Tidak mungkin sebuah kota seperti Cirebon mengabaikan sektor pendidikan.

“Begitu juga dengan sektor kesehatan, yang memerlukan perhatian khusus, terutama karena kesehatan masyarakat menjadi fondasi bagi kesejahteraan kota,” ungkapnya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga menjadi tantangan besar. Daddy menyebut bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon pada akhir 2023 mencapai 5,1%, lebih rendah dari rata-rata Jawa Barat yang sebesar 5,45%.

“Ini menjadi indikator penting bagi calon walikota yang harus mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman,” tuturnya

Lebih lanjut, Daddy mengungkapkan data IPM Kota Cirebon yang pada tahun 2023 mencapai 76,46 poin, lebih tinggi dari IPM Provinsi Jawa Barat yang hanya 73,74 poin. Meski demikian, sejumlah masalah lain masih harus diselesaikan.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan persentase penduduk miskin (PPM) juga menjadi persoalan krusial yang harus ditangani oleh walikota mendatang.

TPT Kota Cirebon pada akhir 2023 tercatat sebesar 7,66%, lebih tinggi dari rata-rata Jawa Barat yang berada di angka 7,44%.

“Angka ini memang mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 10,9%, namun masih menunjukkan bahwa pengangguran tetap menjadi tantangan besar bagi stabilitas dan keamanan kota,” ujarnya

Dengan sejumlah tantangan tersebut, Daddy berharap pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada 27 November mendatang dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Kota Cirebon ke arah yang lebih baik, berdaulat, maju, dan berkelanjutan. (***)

Loading

Editor: 1