Oleh Friendy Sianipar
REAKSI JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan dukunganya terhadap thema pertemuan G20 Brazil. Thema itu adalah “Building a Just World and a Sustainable Planet.” (Membangun Dunia yang Adil dan Planet yang Berkelanjutan). Alasanya me dukung thema itu karena tujuannya sangat penting bagi keberadaan manusia.
“Siapa pun tidak dapat mencapainya jika konflik terus berlanjut. Maka dari itu, kita harus saling mendukung dengan solidaritas yang kuat untuk menegakkan kemanusiaan dan menciptakan harmoni guna mencapai tujuan keberlanjutan kita,” kata Ida, sebagai keterangan tertulis Biro Humas Kemnaker, Jumat (26/7/2024).
Dalam semangat untuk tidak meninggalkan siapa pun, Pemerintah Indonesia mengajak G20 untuk berkomitmen dalam solidaritas bersama Palestina, mendukung pemulihan dan pembangunan kembali ekonomi Palestina.
Dalam kesempatan itu, ia mengemukakan sejumlah upaya yang dilakukan Indonesia dalam menciptakan ketenagakerjaan berkualitas dan memajukan pekerjaan yang layak untuk memastikan inklusi sosial, memberantas kemiskinan, dan mencapai nol kelaparan.
Pertama, Pemerintah Indonesia telah menciptakan kesempatan kerja untuk lebih dari enam juta pekerja dalam empat tahun, bahkan selama masa pandemi. Hal tersebut dilakukan dengan memperbaiki regulasi dan tata kelola investasi, serta dukungan dari kalangan bisnis dan tenaga kerja melalui dialog sosial.
“Tingkat pengangguran telah turun menjadi 4.8 persen, yang mana ini adalah tingkat terendah dalam sejarah kami,” tandasnya.
Kedua, mendorong penggunaan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dengan cara mempromosikan kewirausahaan dan UMKM yang berfokus pada orang-orang yang berada dalam situasi rentan dan menggunakan pendekatan responsif gender. Program-progam seperti digitalisasi UMKM dan pengembangan ekosistem start-up, katanya, telah menciptakan peluang kerja baru yang disesuaikan dengan perkembangan saat ini.
Ketiga, meningkatkan kesejahteraan penduduk dan mengurangi kemiskinan dengan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan di daerah pedesaan melalui dana desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Kami telah memulai berbagai program pemberdayaan ekonomi daerah, seperti pengembangan UMKM dan akses ke pendidikan dan pelatihan kejuruan,” ucapnya.
Keempat, memfasilitasi transisi pekerja ke pekerjaan formal dengan menyediakan pelindungan sosial dasar bagi pekerja. Hal tersebut guna mengurangi paparan mereka terhadap kemiskinan, meningkatkan akses mereka ke layanan kesehatan, dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan peluang ekonomi.
Ia menuturkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari usaha bersama pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendorong iklim investasi yang kondusif dan kebijakan ketenagakerjaan yang proaktif.
“Era pasca Covid-19 menjadi saksi pertumbuhan ekonomi yang membaik dan peningkatan investasi yang mengarah pada peningkatan penyerapan tenaga kerja,” ucapnya. (***)