Pohon Tumbang di Jagakarsa Jadi Cemohan Warga

Ilustrasi pohon tumbang.
banner 120x600

REAKSI JAKARTA – Pohon tumbang di Jalan Raya Lenteng Agung, ,tepat di depan Stasiun Universitas Pancasila, Srengseng Sawah,  Jagakarsa, Selasa (6/9), menjadi buah bibir dan cemohan warga. Bukan hanya oleh warga sekitar tetapi juga oleh warga pengendara yang melintas di jalan tersebut.

Saat pohon tumbang, Camat Jagakarsa Santoso kepada wartawan mengatakan telah memerintahkan agar Kasatpel Pertamanan dan Kehutanan segera melakukan monitoring pohon-pohon di area wilayah Kecamatan Jagakarsa.

“Setelah ini saya memerintahkan kasatpel pertamanan dan kehutanan untuk melakukan monitoring pohon-pohon di area kecamatan Jagakarsa secara keseluruhan, identifikasi mana-mana yang potensi tumbang,” ujar Santoso.

Lanjutnya, petugas dari Sudin Pertamanan dan Kehutanan memprioritaskan pemangkasan sejumlah pohon yang sudah rapuh hingga rawan tumbang. Namun, tak menutup kemungkinan penebangan juga akan dilakukan apabila ada pohon yang berpotensi membahayakan masyarakat.

“Kami akan memprioritaskan untuk dilakukan penopingan. Tapi kalau pohon itu secara kondisi memang membahayakan tentunya akan dilakukan penebangan,” ujarnya.

Tidak ada korban luka maupun jiwa dari insiden pohon tumbang itu. Pohon tersebut tumbang diduga akibat rapuh termakan usia.

“Pohon sudah rapuh. penyebabnya pohonnya udah rapuh. Jadi karena rapuh penyebabnya,” kata Santoso.

Sementara itu, warga A. Efendi dan Sugeng B, Rabu (7/9), mengatakan bahwa tumbangnya satu pohon tersebut seakan menegaskan bahwa monitoring dari unit terkait kurang maksimal.

Lanjut dua warga tersebut, bila ada pohon yang sudah rawan tumbang, proses penebangan sangat berbelit-belit. Mulai dari PTSP sampai ke Dinas terkait. Tapi kalau sudah begini (pohon ada yang tumbang) baru grasak-grusuk seakan semua jadi pahlawan kesiangan. “Kalau pohon sudah tumbang, semua pegawai khususnya Pertamanan dan Kehutanan seperti pahlawan. Sibuk, grasak-grusuk. Tapi bila ada warga yang mau motong pohon karena sudah keropos prosedurnya ribet dan berbelit-belit. Berurusan dengan birokrasi itu ribet dan berbelit-belit. Jadi selama ini kemana aja. Apa yang dimonitoring ? Pohon yang tumbang itu, sebetulnya sudah lama lapuk. Tapi tidak ada perhatian,” ujar mereka.

Loading

Penulis: Joni MatondangEditor: Editor2