Oleh Tim Reaksi
REAKSI BEKASI – Rapat Komite Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 di jalan Pariwisata Raya Kecamatan Rawalumbu, Kelurahan Pengasinan, Kota Bekasi, wilayah III Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Rabu (24/7) yang digagas Kepala Sekolah, Hasim berujung kisruh.
Rapat Komite tersebut, tidak resmi karena diketahui yang diundang hanya orangtua siswa/siswi tertentu sekitar 24 orang.
Pada hari yang sama, tim Reaksi mencoba mengkonfirmasi Anton selaku Ketua Komite SMAN13 mengatakan ” Rapat komite hari ini sempat ricuh , karena ada salah satu orang tua siswa yang protes. Protes tersebut diakibatkan karena tidak sesuai prosedur rapat tersebut. seharusnya yang mengundang orang tua adalah ketua komite bukan kepala sekolah,” kata Anton sambil rapat komite nanti dilanjutkan tanggal 5 Agustus 2024 “terangnya.
Sementara itu, ditempat berbeda pada hari yang sama, salah satu orang tua siswa berinisial TPS mengatakan, undangan rapat komite ini bukan dari Ketua Komite melainkan kepala sekolah, Hasim yang bertujuan agar orangtua siswa/siswi yang kritis tidak hadir dalam rapat.
“Saya Merasa aneh, yang patut mengundang rapat Komite adalah Ketua/Pengurus Komite, namun mengapa rapat Komite ini yang mengundang justeru Kepala sekolah, orangtua siswa pun menyampaikan protes agar rapat komite tersebut tidak dilanjutkan karena tidak prosedur,” jelasnya.
Namun Kepsek Hasim, tetap ngotot agar rapat Komite diteruskan. Adu mulut antara orangtua dengan Kepsek pun tak terelakkan.
Dari pantauan tim Reaksi, situasi pun semakin memanas ketika salah seorang orangtua siswa melontarkan kata-kata cukup keras.
“Sewaktu Wisuda/Pelepasan Siswa/Siswi Kelas XII di Malang Jawa Timur, saya tau kamu menginap di hotel mana dan dengan siapa,” kata orangtu siswa yang belakangan diketahui berinisial TPS.
Munculnya kalimat yang mengarah dugaan perselingkuhan tersebut menjadi kunci keberhasilan protes dari orangtua siswa/siswi agar rapat Komite dihentikan.
Nampaknya, protes yang disampaikan TPS mendapat dukungan dari sejumlah orangtua siswa/siswi. Dengan sumringah para orangtua siswa keluar ruangan ketika rapat Komite diurungkan.
“Saya protes terhadap rapat Komite ini sebab rapat Komite sengaja dilakukan Kepsek tanpa melalui prosedural yang bertujuan ingin mengganti Ketua Komite yang sudah mulai mengendus penggunaan uang tunai oleh Kepsek bersama bendahara Komite tanpa persetujuan Ketua Komite,” ujarnya.
Ketua Komite yang dipilih orangtua siswa/siswi menurut TPS ingin diganti oleh Kepsek agar uang tunai yang disetor orangtua siswa/siswi ke Bendahara Komite seenak Kepsek dan Bendara Komite Sekolah berinisial AD menggunakan tanpa laporan yang jelas.
“Kuat dugaan, ratusan juta uang tunai yang disetor orangtua siswa/siswi kepada bendahara sekolah berinisial AD digunakan Kepsek bersama bendahara komite tanpa diketahui Ketua Komite,” kata TPS.
Sewaktu Siswa Kelas XII sekolah tersebut Pelepasan/Wisuda di Malang, Jawa Timur lanjut TPS, Kepsek bukannya bersama-sama rombongan, tetapi diduga keras berduaan dengan bendahara komite berinisial AD naik pesawat.
Di Malang Jawa Timur pun tambah TPS, hotel Kepsek dan Bendahara Komite terpisah dari hotel rombongan sekolah. “Kuat dugaan hubungan keduanya sudah jauh hingga perselingkuhan, dan sudah terendus oleh orang-orang disekolah itu,” kata TPS.
Tim reaksi mencoba mengkonfirnasi langsung ke kelapa SMAN 13 , namun salah satu staff SMAN 13 Jimmy mengatakan “Kepala sekolah lagi rapat kecil dengan guru . tadi rapat dengan komite,lanjut lagi rapat dengan guru. jadi hari ini belum bisa di temuin beliau.” terangnya. (***)