Reaksi Bekasi – Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Jawa Barat periksa Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN ) 13 Kota Bekasi, di Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah III Grand Wisata Kabupaten Bekasi pada hari Rabu (9/10/2024). Berkaitan adanya laporan Ketua Komite SMAN 13 Kota Bekasi atas adanya dugaan praktik pungutan liar (pungli).
Dari pantauan Tim Reaksi, tak hanya Hasim selaku Kepala Sekolah yang diperiksa oleh Tim Saber Pungli Jabar turut juga Damayanti selaku Bendahara, Erfina (Guru) dan seorang Tata Usaha SMAN 13 Kota Bekasi. dari informasi yang di himpun dilapangan Tim Saber Pungli meminta keterangan dari beberapa orang sebagai saksi hampir tiga jam lamanya, mulai pukul 11:00 Wib siang sampai dengan pukul 22:00 Wib malam.
hingga Tim Saber Pungli keluar dari Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah III pada Pukul 22:45 Wib, dan pada saat tim Reaksi mencoba untuk mewawancarai Tim Saber Pungli atas kehadiranya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 13 Kota Bekasi tersebut, pihaknya mengatakan tidak ada kewajiban untuk menjawab, nanti aja.
Untuk menghindari Tim Reaksi yang hendak mewawancarai terkait pemeriksaan tersebut, ke empat orang tersebut rela menginap di Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III. dan pulang pada keesokan pagi harinya pada hari kamis (10/2024). dengan waktu berbeda, awal pertama keluar yakni Kepala Sekolah (Hasim) keluar pukul 06:08 Wib dijemput dengan sepedamotor, yang kedua adalah Pegawai Tata Usaha keluar sekitar pukul 07:42 Wib dijemput juga dengan sepedamotor, ketiga Damayanti (Bendahara) dijemput dengan mobil berwarna kuning yang diduga adalah suaminya sekitar pukul 08:00 Wib dan yang terakhir adalah Erfina dijemput oleh beberapa Guru dengan mengunakan taksi online pukul 09:02 Wib.
Tempat terpisah Tohom selaku Ketua Umum Lembaga swadaya Masyarakat Forum Komunikasi Rakyat Indonesia ( LSM FORKORINDO) angkat bicara atas kejadian tersebut “terlebih dahulu saya berterimakasih kepada tim saber pungli Jabar yang sudah proaktif atas adanya laporan masyarakat dan sudah memeriksa keempat orang tersebut selama 11 jam. lanjut Tohom bahwa dirinya menyayangkan keempat orang yang telah diperiksa seolah menghindar dari Tim Reaksi untuk diwawancara “saya sangat menyayangkan perilaku kepsek sman 13 kota bekasi sampai mau menginap di KCD, dan di pagi harinya kabur seperti maling aja , hanya menghindari dari awak media, hal ini menimbulkan tanda kutip bagi kami. kalau memang hasim tidak melakukan kesalahan, jawab aja apa adanya yang di tanyakan oleh awak media . biar terang benderang jangan lari seperti maling” kesalnya.
Tohom berharap agar Tim Satgas Saber Pungli serius dalam menangani dugaan pungli tersebut, “saya meminta kepada tim saber pungli agar lebih serius menangani dugaan pungli di lingkungan sman13 kota bekasi ini, kalau memang keempat orang itu cukup bukti bersalah harus ditetapkan tersangka dengan secepatnya supaya keresahan orang tua dan siswa/siswi sman 13 terjawab, sebab permasalahan ini sudah membuat para orangtua dan sisawa/siswi resah dan kalau memang tidak cukup bukti saya juga meminta tim saber pungli Jabar melakukan keterangan pers agar menjadi terang benderang, tetapi saya percaya tim saber pungli akan bekerja secara profesional” .tutupnya.