Serap Aspirasi Buruh, Menaker Buka Ruang Dialog dengan Pimpinan Serikat Pekerja

Wamenaker Afriansyah Noor berdialog dengan 19 pimpinan serikat pekerja/serikat buruh
banner 120x600

REAKSI JAKARTA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor membuka ruang dialog dan diskusi kepada seluruh pimpinan serikat pekerja/serikat buruh. Tujuannya adalah untuk mengetahui issu issu penting terkait ketenagakerjaan di tanah air.

Pada pertemuan pertamanya dengan 19 pimpinan serikat pekerja/serikat buruh, Afriansyah Noor yang akrab disapa dengan panggilan Ferry itu mengatakan, dirinya perlu membuka komunikasi pekerja, termasuk konfederasi agar mendapatkan informasi akurat mengenai perkembangan dan persoalan ketenagakerjaan di Indonesia.

“Akhir-akhir ini kita menghadapi berbagai tantangan terkait dunia ketenagakerjaan. Untuk itu saya perlu menjalin komunikasi termasuk dengan teman-teman di konfederasi agar saya bisa mendapat informasi yang akurat tentang apa yang terjadi dan apa yang menjadi aspirasi teman-teman buruh dan pekerja.” kata Afriansyah saar menggelar pertemuan dengan 19 pimpinan Serikat Pekerja/Buruh pada Senin pagi (19/9/2022) di ruang Tridharma Gedung Kemenaker, Jakarta, sebagaimana siaran pers yang diterima Renas, Kamis ( 29/9/2022). Pertemuan dengan pimpinan pekerja/serikat buruh itu dikemas dengan coffee morning.

Pada kesempatan tersebut Wamen Afriansyah menyampaikan perlunya keterlibatan seluruh stakeholder dalam menyikapi isu-isu penting yang terkait dengan ketenagakerjaan di Indonesia.

Pada sesi dialog yang berlangsung hangat dan kondusif itu, perwakilan konfederasi menyampaikan kritik tentang masih lemahnya pengawasan Kemnaker pada konflik- konflik antara pekerja/buruh dengan pengusaha.

Aparat pengawas di dinas-dinas ketenakerjaan dinilai masih lemah, terutama ketika menyelesaikan konflik antara buruh dengan pengusaha. Bahkan faktanya,  banyak aparat dinas ketenagakerjaan lebih berpihak pada pengusaha daripada buruh.

“Aparat Pengawas Ketenagakerjaan di daerah masih lemah dan mereka selalu berpihak kepada kalangan pengusaha daripada buruh,” kata salah satu pimpinan serikat pekerja.

Selain itu, mereka juga menyampaikan masalah pandemi Covid-19. Para pimpinan buruh itu menyebutkan, pandemi Covid 19 menjadi masalah krusial bagi serikat pekerja/buruh karena banyak perusahaan melakukan PHK terhadap pekerjanya dan kemudian berimbas pada berkurangnya anggota bahkan pembubaran organisasi.

Kondisi tersebut juga dirasakan semakin berat saat adanya kebijakan pemerintah menaikan harga BBM. “Keputusan kenaikan harga BBM oleh pemerintah, tidak sebanding dengan upah minimum yang didapat dari para pekerja/buruh. Kenaikan harga BBM itu berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan berpengaruh pada kehidupan layak para pekerja/buruh,” keluh Presiden Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KKASBI).

Menanggapi aspirasi dari peserta pertemuan, Wamenaker mengaku sangat senang dan apresiatif. Ia berjanji tetap membuka ruang dialog dan diskusi kepada pimpinan serikat pekerja/serikat buruh agar semua persoalan dan perkembangannya dapat didiskusikan untuk mencari solusi.

 “Saya sangat terbuka pada informasi-informasi, keluhan, usulan-usulan program, dan lain-lain dari bapak-bapak dan ibu-ibu. Kegiatan coffee morning ini bukanlah akhir dari pertemuan kita. Justru ini menjadi awal dari pertemuan saya, sebagai Wamen dengan bapak dan ibu sekalian. Pintu kantor saya terbuka bagi anda semua jika menginginkan audiensi lebih lanjut,” kata Afriansyah Noor. (*)

Loading

Penulis: FriendlyEditor: Editor 1