REAKSI JAKARTA – Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air, Purwati didampingi Kepala Seksi Pembangunan Imam, beserta Kepala seksi penanggulangan banjir Wirayuda, saat Reaksi wawancara di ruangan kantornya mengatakan, program prioritas tahun 2023, Suku Dinas Sumber Daya Air untuk mengerjakan revitalisasi atau penambahan kapasitas pompa air di beberapa titik lokasi, diantaranya, di penghubung (PHB) Bojong Raya dan Kebun Raya.
“Apabila dibutuhkan kami akan menambah kapasitas pompa air di Jalan Patra Raya, penambahan kekuatan pompa air bertujuan menanggulangi apabila terjadi genangan banjir,” ungkapnya Jumat siang (17/2).
Purwanti menambahkan, untuk tahun 2023 ini melanjutkan pengerjaan saluran air dipemukiman warga yang belum tuntas dikerjakan tahun 2022 lalu, sementara kegiatan rutinitas setiap hari grebek lumpur dikalisekretaris tetap dilakukan, dan perbaikan U-ditch beton saluran dan hasil musrembang reses dewan, pengerukan lumpur yang mengalami pendangkalan, hal tersebut menjadi prioritas guna menanggulagi banjir, pengerukan lumpur dengan menggunakan alat berat beko.
Ketika Reaksi menyinggung seringkali terjadi banjir di Jalan Dua Lima Flamboyan, Kecamatan Cengkareng mengungkapkan pihaknya mengalami kesulitan akses keluar masuknya air, sementara tidak jauh dari lokasi tersebut rusunawa (Rusun) yang menjadi hambatan atau kendala pembebasan tanah warga namanya pak Batu Bara. “Intinya kami sudah berupaya bekerja dengan maxsimal menanggulangi banjir, ” tegasnya.
Diruangan sama, Wirayuda, kepala seksi penanggulangan banjir, sebanyak 138 unit di 46 lokasi, mesin pompa air di seluruh wilayah Jakarta Barat, 97% dari jumlah semuanya berfungsi dengan baik. “Saya tidak menutup nutupi ada beberapa mesin pompa air sedang mengalami kerusakan, seperti pecah olinya, kerusakan fatalnya tidak ada, terkait perawatan mesin pompa selalu diutamakan kesiapanya, contoh apabila terjadi banjir mesin pompa tidak berfungsi alias mati, siapa yang diomelin pimpinan, pasti yang disalahkan adalah petugas SDA Jakarta Barat,” ungkapnya.
Lanjut Wirayuda menambahkan, saat bencana banjir, petugas dari kepolisian dan TNI monitoring ke pintu rumah pompa air, guna melakukan pengecekan mesin pompa, ironisnya pa Walikota Jakarta Barat, langsung mengkrocek mesin pompa, dengan cara menghidupkan semua mesin pompa, apakah berfungsi atau tidak, ” tutupnya. (*)